Rabu, 02 Maret 2011

This May Be Ave Successor

Dear all, Ada seorang kawan mengatakan," Ini kepercayaan dalam keluarga kami. Jika seorang bayi telah meninggal dan kemudian si ibunya hamil lagi. Roh sang bayi yang telah meninggal tadi masuk kedalam bayi baru." Entah benar atau tidak ini kepercayaan. Atau ini yg disebut reinkarnasi atau samsara. Ah, moga-moga benar adanya.

Istriku hamil lagi, lima minggu sudah dia mengandung janin baru.Namun, aku belum begitu merasakan keriangan. Walau kakaknya, Angga sudah bicara beberapa kali dalam telepon dengan bu denya. Dan ia sangat sukacita akan itu. "Ah, aku mau punya adik baru," katanya dengan nada girang dalam telepon. Lain halnya dengan adiknya Baskara yang cinta berat sama Ave.

Istriku memanggilnya Catur..Iya, dia akan jadi anak keempat kami. Catur Nugroho, entah apa nama depannya nanti.

Aku sepertinya masih H2c. (Harap-harap Cemas), mengingat peristiwa Ave membuatku benar-benar was-was. Walau dalam pemeriksaan dokter sebelumnya dikatakan istriku janinnya berbeda dengan waktu Ave berumur sama. "Ini lebih clear," katanya. Dulu dalam waktu 5 minggu belum begitu jelas. Tapi sekarang jelas, katanya gembira. Mengenai adanya virus yang ikut melemahkan tubuh Ave saat itu, dokter juga sudah melakukan cek lab. Hasilnya, semua negatif kecuali SGPT dan SGOTnya yg agak tinggi dan dia lebih capek dari kehamilan yg terdahulu.

Mbah Tinya yang sangat concern terhadap kesehatan pernah juga mewanti-wanti agar kelelahan dalam diri sang ibu bisa mengakibatkan si virus akan kuat. Nah, ini harus dijaga dengan pola makan yang sehat dan istirahat yang cukup. selain pengobatan dari dalam.

Yah, mudah-mudahan ini hanya kecemasan belaka..karena sayang jika ini berlanjut terus, pasti akan berdampak kepada sang bayi.

Tapi, bagaimana mengatasi ini. Akupun masih belum mengerti,

Jakarta 02 Maret 2011 

Jumat, 07 Januari 2011

Kupu-Kupu Diatas Makam Ave

24 Desember 2010, lalu istriku pergi dahulu ke makam Adek Ave. Dia menabur bunga berbentuk hati. Aku juga terkesima melihatnya. Wiuh..beautiful pisan euy! Tak nyana seekor kupu-kupu cantik hinggap di taburan bunga tersebut...Mungkin Ave datang, ya? pikirku positif thingking. Natal, kan tiba sehari lagi..hmm.

Memang suasana di Pondok Rangon, pekuburan Ave, tampak ramai. Seperti nyadran..lah, istilah jawanya. sejumlah makam juga nampak istimewa. Bebungaan di sekitarnya ada yang cukup menyita mata dengan menaruh pohon natal kecil di depan makam.."Aih cantik nian".

Rasa kangen kami dengan si Adek juga muncul."Yah, Andai dia bisa survive dan ikut dalam Natal pertama. Pasti lain. Pikirku"..tapi, yah dia sudah bermain dengan kawan-kawannya serta ada di pelukan Yesus diatas sana..Istriku juga berlinang air matanya...

SELAMAT NATAL ADEK AVE,..SELAMAT BERMAIN DISANA DAN JANGAN LUPA DOAKAN KAMI, YAH!

Rabu, 17 November 2010

PINJAMAN

KETIKA TUHAN MEMINJAMKAN ANAK-ANAK DI HIDUP KITA

DIA HANYA MINTA KITA MENUNJUKKAN JALAN PULANG YANG BENAR

Bacaan hari ini: 1 Korintus 15:1-11
Ayat mas hari ini: 2 Korintus 5:10
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 9-10; Efesus 3

Dalam puisinya I Lend This Child To You,
Edgar A. Guest menyampaikan sebuah pesan indah.
Berikut adalah petikannya:

Aku akan pinjamkan bagimu untuk
sesaat. Seorang anak milik-Ku, kata-Nya.
Untuk kaucintai semasa ia hidup
Dan untuk ditangisi saat ia meninggal
Mungkin selama enam atau tujuh tahun
Atau dua puluh dua atau tiga.
Tapi maukah kau--sampai Aku memanggilnya pulang--menjaganya untuk-Ku.
Maukah engkau memberikan padanya seluruh kasihmu?
Tanpa berpikir pekerjaan itu akan sia-sia
Atau membenci-Ku saat Aku datang memanggil--untuk mengambilnya kembali?

Ketika dunia mengatakan bahwa apa-apa yang ada di hidup kita adalah milik kita sendiri, puisi ini mengembalikan kita pada realita. Bahwa segala sesuatu yang selama ini kita
anggap milik kita, sesungguhnya hanya pinjaman dari Tuhan. Termasuk
anak-anak yang dipercayakan pada kita.
Mereka milik Tuhan, dan suatu saat harus dikembalikan pada pemilik-Nya. Maka, bagaimanakah sikap bertanggungjawab dari seorang yang “hanya dipinjami”?
Karena anak adalah “pinjaman Tuhan” yang bernilai kekal, maka kita harus
menyampaikan Injil kepadanya--seperti yang terurai dalam bacaan hari ini.

Agar ia sungguh-sungguh mengenal dan memercayai Kristus, Pribadi yang akan
“mengambilnya kembali” dan memintanya mempertanggungjawabkan hidupnya. Dan
tidak ada kata “nanti” atau “besok” untuk melakukannya. Sebab kita tak tahu
kapan Tuhan hendak memintanya kembali. Doakan, bimbing, dan dampingi anak
kita untuk menjadikan Kristus Raja di hidupnya!

Senin, 15 November 2010

Sudah Satu Bulan Ave Tak Bersama Kita

17 November adalah tepat satu bulan, Ave tidak bersama kita lagi.
Makamnya yang kini apik dengan rumput Jepang diatasnya membuat suasana teduh.Bloknya, yang kala itu baru diisi oleh beberapa kubur saja, kini hampir penuh dan mungkin akhir bulan lagi sudah penuh.

Minggu 14 November lalu, ketika kami mengunjunginya, tampak beberapa lubang mulai diisi oleh warga baru dipemakaman. Ada yang pemakamannya kunjungi banyak sanak famili dan ada pula yang hanya dikawal beberapa sanak keluarga.

Empat bulan, sudah kami mengenal apa yang disebut PINJAMAN. Tuhan meminjamkan dia untuk kita. Untuk mengenal rasa kasih sayang yang mendalam. Untuk memperjuangkan harapan meski sekecil apapun. Untuk tidak mengenal keluhan, walau sakit dan berat amat sangat dirasakan.

Tak hanya itu, dukungan yang kuat dari keluarga dan kawan serta suster dan dokter juga membuat panjang hari-harinya dan membawa pengharapan bagi kita.

Ave, kini engkau sudah menjadi malaikat kecil kami yang selalu menaungi kami dimanapun kami berada. Walau engkau belum bisa berkata apapun jua, kami paham apa yang kamu rasakan...

Sayangku, selamat bermain di SURGA sana bersama malaikat-malaikat lain,

Dari Ayah, Ibu, Angga dan Baskara yang menyayangimu.

Selasa, 26 Oktober 2010

Vira Menyusul Ave

14 October, tepat empat hari setelah berpulangnya Ave. Vira, bocah yang sudah berumur 2 tahun dan mengalami trisomy 13, juga menyusul Ave.

Adalah Vira yang keluarganya tinggal di bilangan dekat Vila Indah Permai 2, dekat Cibubur ternyata juga mengalami trisomy 13, namun bedanya Vira bermasalah di otak dan tulang belakang.

Vira dalam tiga hari belakangan mengalami diare berat dan sempat masuk ICU, namun akhirnya nyawanya tidak terselamatkan. "Vira nyusul Ave, mbak" kata orang tua Vira yang berkenalan via dunia maya dengan istriku Emma.

Adapun, orang tua Vira juga merasa bahwa ini yang terbaik buat dia, karena banyak keterbatasan, terutama dokter dan rumah sakit yang merawatnya. Di negara maju, anak-anak yang teridentifikasi mengalami trisomy 13 didatangi oleh perawat dan dokter. "Mereka sangat agresif" untuk membantu. Yah, ini Indonesia bu, kataku. Jangankan orang awam. Dokter dan susterpun awam soal trisomy.

Kalau tidak awam, yah mereka tahu tapi penanganannya minim. Alasannya, ya mau diapakan lagi orang berpenyakit seperti ini. Woalah. Nggak pemerintah nggak rakyatnya sama-sama pasrah.

Selasa, 19 Oktober 2010

Ave Sudah Berada Dipangkuan Yesus

Masa-masa sulit itu sudah terlewatkan, ini menjadi hari ketiga bagi kami dimana Ave sudah melekat menjadi satu ikatan yang kuat dikeluarga kami. Pergi setiap pulang kerja ke RS Carolus dan melihat kondisi "my little kriwil" is a part of our daily life.

Melihat saturasi yang naik turun, mulai, mulai angka 90 (100 yang terbaik) sampai 27 yang terburuk. Disaat-saat terakhir, aku bahkan tak berdaya dilanda diare atau bahkan maag yang berat, sehingga saat dipanggil ibu untuk segera datang ke Jakarta karena Ave sedang kritis, aku tak mampu menyetir dan hanya terkapar di jok mobil tanpa daya. Akupun terisak tangis ketika melihat Ave dengan saturasi hanya 27-40 bernafas dengan tersenggal-senggal. Aduh, matanya, walau kepalanya menggunakan oxyhood, seolah meminta pertolongan padaku. Aku juga sudah merasa lemas, ketika ruang Ave diberi partisi putih, seolah dipisahkan dengan yang lain.

Dan saat dia menghembuskan nafas terakhirnya, istriku merasa puas karena jantungnya berhenti saat Ave berada dipelukannya, Minggu, pukul 3.30. Tapi, aku tak berada disisinya. Penyesalan pun nampak.

Walau begitu, Ave tampak dicintai banyak orang, karena sejak pengantaran sampai pemakaman aku cuma bisa memberi pesan pada orang-orang disekitarku. Erwin, aku minta untuk segera ke Sentul berkoordinasi dengan teman-teman lingkungan di St Maria Fatima mempersiapkan rumah dan lain-lain untuk Ave. Sementara aku dan istri membawa dia di ambulans ke Sentul. Txn, God atas semua ini..

Bantuan yang besar juga datang dari kawan-kawan kantorku Inova Cipta, dan kantor istriku PT Cnooc, Ses, Paroki St Maria Fatima, Romo Sumardiyo, Dokter Yohmi, kawan-kawan suster di ruang Gorretti, saudara-saudariku dan semua teman-teman yang tidak bisa aku sebutkan satu demi satu.

Terimakasih sekalai lagi, atas dukungan finansial, dan moral serta supportnya kepada keluarga kami, sehingga perjalanan bisa kami lalui baik dimasa-masa senang maupun sulit.

Kini Ave sudah berada dipangkuan Yesus. Sudah tidak ada lagi Cyanotis, Abnoe, atau saturasi yang naik turun..tidak ada lagi diare, atau pusing berat..tidak ada lagi rasa deg-degan..Bye..bye Ave, my litlle Angel, may you rest in Peace. God, is our sephard, we believe on Him.

Kamis, 14 Oktober 2010

Berbagi Kecemasan

13 Oktober 2010, tepat empat bulan Ave berada dan mewarnai kehidupan kami dan memberi kekuatan hidup di keluarga. Tapi, entah mengapa sejak tanggal 12 Oktober lalu, pas sewaktu kakaknya Angga pulang dari rumah sakit. Saturasi atau pernafasan Ave menurun dibawah angka 80. Saturasi normal ada diangka 100.

Dengan kondisi itu, kami cemas. Bahkan angka terburuk ada dibawah 50 dan suster sebenarnya sudah mengisyaratkan Ave untuk diruang emergensi dengan alat bantu hidup. Namun, kami belum memutuskan dan masih beruapa agar Ave hanya dibantu orksigen.

Dan nyatanya, diruang Goretti tempat Ave dirawat, dia ditempatkan dibox ditambah alat bantu pernafasan atau oksigen dengan oxyhood atau helmnya. Yah, angka kadang-kadang menunjukkan 69, kadang 70 tapi juga pernah menyentuh 80, ketika Ave banyak dikunjungi orang (kakak-kakaknya) dan Carol, tak lupa Bibi dan Erwin, walau mereka hanya melihat melalui ruang kaca.

Dugaan kami, Ave lebih senang ditunggui dibanding sendiri..Semangat hidupnya menanjak...Oh..Tuhan, terima kasih.

Tapi dalam omong-omonganku diluar bersama istri, kami siap-siap memberi kontak ke kawan-kawan paroki dan lingkungan, jika terjadi sesuatu terhadap dia. Merekapun setuju. Tak lupa aku bertelepon dengan ibu di Jogja meminta dukungan doa..

Rasa cemasku ternyata kelihatan pada organ dalamku. Sejak siang kemarin, perut ini rasanya tidak bisa berkompromi. Aku bolak balik ke WC..untuk buang air besar. bahkan dimalam hari..sudah berapa kali aku mengunjungi jamban. Tak disadari aku sakit, oh..its happening again.

Namun begitu, Istriku, Emma masih setia menjaga Ave di rumah sakit..sampai-sampai dia bermalam dan pergi ke kantor dari sana. Yah, kemungkinan besar, Ave lebih merasa tentram kalau ada yang menunggu dia atau mungkin ini cara berbagi kecemasannya.