13 Oktober 2010, tepat empat bulan Ave berada dan mewarnai kehidupan kami dan memberi kekuatan hidup di keluarga. Tapi, entah mengapa sejak tanggal 12 Oktober lalu, pas sewaktu kakaknya Angga pulang dari rumah sakit. Saturasi atau pernafasan Ave menurun dibawah angka 80. Saturasi normal ada diangka 100.
Dengan kondisi itu, kami cemas. Bahkan angka terburuk ada dibawah 50 dan suster sebenarnya sudah mengisyaratkan Ave untuk diruang emergensi dengan alat bantu hidup. Namun, kami belum memutuskan dan masih beruapa agar Ave hanya dibantu orksigen.
Dan nyatanya, diruang Goretti tempat Ave dirawat, dia ditempatkan dibox ditambah alat bantu pernafasan atau oksigen dengan oxyhood atau helmnya. Yah, angka kadang-kadang menunjukkan 69, kadang 70 tapi juga pernah menyentuh 80, ketika Ave banyak dikunjungi orang (kakak-kakaknya) dan Carol, tak lupa Bibi dan Erwin, walau mereka hanya melihat melalui ruang kaca.
Dugaan kami, Ave lebih senang ditunggui dibanding sendiri..Semangat hidupnya menanjak...Oh..Tuhan, terima kasih.
Tapi dalam omong-omonganku diluar bersama istri, kami siap-siap memberi kontak ke kawan-kawan paroki dan lingkungan, jika terjadi sesuatu terhadap dia. Merekapun setuju. Tak lupa aku bertelepon dengan ibu di Jogja meminta dukungan doa..
Rasa cemasku ternyata kelihatan pada organ dalamku. Sejak siang kemarin, perut ini rasanya tidak bisa berkompromi. Aku bolak balik ke WC..untuk buang air besar. bahkan dimalam hari..sudah berapa kali aku mengunjungi jamban. Tak disadari aku sakit, oh..its happening again.
Namun begitu, Istriku, Emma masih setia menjaga Ave di rumah sakit..sampai-sampai dia bermalam dan pergi ke kantor dari sana. Yah, kemungkinan besar, Ave lebih merasa tentram kalau ada yang menunggu dia atau mungkin ini cara berbagi kecemasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar