Minggu, 29 Agustus 2010

Ave Pulang Dari Rumah Sakit

Merefleksikan kehadiran Ave dan menyiapkan kehidupan bersamanya di hari mendatang, ada perasaan-perasaan khusus yang muncul di hati. Sulit untuk mengungkapkan semuanya,


Minggu 29 Agustus, pk 13.00 Ave pulang. Untuk sementara Ave berada dirumah Mbahkung Niko di Buaran, Klender. Sukacita tak terkira sejak Sabtu, semua persiapan dirumah menyambut kepulangan si kecil dilakukan. Kami sekeluarga berangkat dari Sentul dengan satu Kijang berisi perlengkapannya. Tak lupa kedua kakaknya tercinta juga ikut. Ibunya, yang sejak Jumat sudah menginap di RS Carolus juga menyiapkan ini dan itu disana.

Semua bekal berupa obat dan peralatan live support lainnya diberikan oleh suster di Goreti. Tak hanya itu, perpisahan dengan suster-suster disana juga mengharukan bagi penghuni Goreti yang sudah menginap selama 51 hari disana. Pesan dari Suster Irmina, Suster Dwi…dan para pendukung Ruang Maria Goretti juga telah diterima.

Di Buaranpun, persiapan-mulai dari bersih-bersih kamar sampai belanja ini dan itu untuk keperluan Ave dilakukan oleh Mbah Ti dan Mbah Kungnya. Tak lupa suster juga diikutkan untuk berpartisipasi.

Sebelumnya, sekitar dua minggu lalu, kedua orang tua kami Mbah Kung dan Mbah Ti Niko mengirim e-mail kepada semua anak-anak dan saudaranya. Berikut petikan surat itu..

Dear all,

Puji Tuhan... Matur nuwun Gusti....Syukur pada Allah...Tanggal 13 Agustus 2010 ini Ave Maria genap berusia 2 bulan. Luar biasa... rahmat kehidupan yang dimilikinya untuk berjalan dari hari kehari sampai kini. Dan kami yakini rahmat itu akan terus ada mengalir tiada henti untuk di hari-hari ke depan yang akan dilaluinya.
Kondisi Ave kini sudah lebih stabil. Ia sudah keluar dari inkubator dan ditempatkan dalam box tempat tidur biasa. Layar monitor yang menunjukkan saturasi oksigen O2, denyut jantung maupun pernapasan sudah lebih seminggu dilepaskan. Ia sudah mulai ber-adaptasi dengan kondisi ruangan. Ia bereaksi kalau lapar, menangis kencang kalau popoknya basah. Wajahnya kelihatan berseri bila diajak ngobrol, apa lagi kalau ibunya menunggu cukup lama, senyumnya sering menghias wajahnya yang cantik sekali.

Berat badannya dari 2.850 gr sekarang sudah meningkat menjadi 3.250 gr. Dalam kesehariannya Ave masih minum melalui sonde/selang yang mengalirkan air susu ibu. Rata-rata 45 cc setiap kali minum. Ia masih memerlukan tambahan oksigen minimal yang disalurkan lewat pipa langsung ke hidungnya. Sesekali masih perlu diisap lendir, atau diuap (dengan ventoli) kalau agak sesak .

Dr. Yohmi yang merawatnya saat ini sudah mulai mengijinkan Ave dibawa pulang. Emma sang ibu, yang mencintai dan dicintai, juga sudah belajar merawat Ave, mulai dengan cara mengisap lendir secara manual, cara memandikan, cara memberikan uap kalau sesak, dan lain-lain. Untuk itu, Emma pernah selama 3 hari berturutan Jumat, Sabtu dan Minggu 6-8 Agustus 2010 menginap di Ruang Penginapan Ibu (yang tersedia bagi ibu yang perlu menginap untuk menunggu anaknya) di bangsal Goretty RS St Carolus.
Merefleksikan kehadiran Ave dan menyiapkan kehidupan bersamanya di hari mendatang, ada perasaan-perasaan khusus yang muncul di hati. Sulit untuk mengungkapkan semuanya, karena begitu banyak dan begitu kompleks pergumulan hati selama 2 bulan mengawal Emma dan Widhi, sang orang tua dari Ave. Berapa butir ini merupakan refleksi kami berdua sebagai eyangnya Ave:

1. Kehadiran Ave adalah rencana indah Tuhan. Seperti di tuliskan dalam Mazmur 139 : 14 “kejadiannya dahsyat dan ajaib”. Sejak saat konsepsi, pembelahan sel dan keistimewaan seluruh organ yang dimilikinya sampai kini usia 2 bulan, Ave sungguh berjuang dalam kehidupannya. Wajahnya yang tenang, sejuk memancarkan kedamaian yang ada dalam dirinya, meskipun ia hidup dengan keistimewaannya.

2. Dalam keterbatasan dan keistimewaannya beberapa kali ia sesak napas, lendir menumpuk di tenggorokan, 2 kali harus transfusi darah 40 cc, cukup lama dia terbaring dengan infus ditangannya. Ia tak bisa bebas seperti anak yang lain, karena kemampuan mengisap O2 di alam bebas pun masih belum maksimal. Namun tetap ada kemajuan demi kemajuan dalam fisiknya (jantung, paru2, empedu dlsb).Bilirubin misalnya, yang nangkring di total 25, menjadi 15 saja (direct 2, indirect 13), bukankah luar biasa.

3. Ave Maria hadir bagi dirinya, bagi ortu dan saudaranya, dan bagi kita serta orang lain, ia menjadi saksi betapa Allah sungguh hadir dalam kehidupan nyata ini. Ave menjadi saksi berkat Allah yang melimpah.

4. Kasih Allah yang mengalir melebihi harapan kita, senantiasa memberikan harapan dan kekuatan untuk kita meneruskan “hidup bersama Ave”. Minggu depan kalau Ave jadi pulang, kita akan mulai babak baru kehidupan nyata “Living with Trisomy 13”. Ada banyak keluarga lain yang mengalaminya dan kami pun akan terus menjalaninya dengan suka cita dan kepasrahan penuh, karena yakin rencana Tuhan yang indah di balik semuanya. Tiada yang mustahil bagi Allah.

5. Kami mengucapkan terima kasih kepada perusahaan CNOOC yang membiayai Ave di rumah sakit, untuk rumah sakit Siloam dan RS Carolus dan para dokter & para perawat yang merawat Ave, untuk semuanya saja yang sudah mendukung Ave dalam berbagai bentuk perhatian dan doa bagi kemajuan dan kebaikan Ave serta ortunya selama ini.
Akhirnya kami masih mengharapkan doa agar Emma dan Widhi sebagai orang tua juga Angga Baskara kakak2nya dan kami semua sebagai keluarga besar, agar dapat menyiapkan langkah-langkah terpilih untuk memulai hidup baru bersama Ave tercinta. Pilihan langkah ini adalah suatu keharusan. Karena dalam 2 bulan lalu, Ave sudah dalam kondisi terpilih dan tersusun indah diluar kemampuan kita. Puji Tuhan,

We love you Ave Maria bidadariku, may God always bless you.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar