Senin, 23 Agustus 2010

Keperdulian Dokter, Suster dan Orang Tua

”Merawat bayi bermasalah ibaratnya menaiki sepeda roda tiga. Roda pertama ialah dokter, roda kedua adalah suster dan ketiga adalah orang tuanya...”
Walau dalam kesulitan, kami sangat beruntung banyak dokter yang sangat tertarik dengan kasus Ave mengingat mereka belum pernah menangani bayi dengan trisomi13. Buntut dari itu adalah intensi dan perhatian yang ekstra baik dari dokter maupun perawat.

Sebelumnya, di rumah sakit Siloan walau dokter yang merawatnya telah memberikan gambaran yang gamblang tentang apa yang bisa dilakukan setelah teridentifikasi penyakit Ave, tetapi mereka memantau secara harian aktivitas dan berat badan si kecil.

Tak hanya itu, di Carolus berat badan Ave sudah mencapai 3 kg dari 2,45 kg sejak lahir. Keberanian dan pengalaman sangat membantu dalam penanganan bayi seperti ini. Apalagi, rumah sakit ini sangat mendukung kedekatan orang tua dan pemberian ASI kepada jabang bayi.

Ada omongan yang menarik mengenai hal ini yang saya dengar dari Emy, kira-kira begini. ”Merawat bayi itu seperti kita mengendari sepeda roda tiga,” katanya. Roda yang pertama dokter, roda kedua suster dan roda ketiga orang tuanya. Nah, ketiganya harus ada dan berputar bersama-sama. Kalau salah satu roda macet, maka sibayi akan terlantar.

Di sisi lain, Ibu Yayuk, mertua kami aktif surat menyurat dengan kolega-koleganya, para dokter dan ini benar-benar membantu kami sebagai orang tua yang awam akan penyakit dan perawatannya. Ini sebagian surat menyuratnya...

Email dari Ibu Yayuk
Terima kasih atas kepedulian dokter dengan Ave.. Ia memang berjuang terus. di hari ke 60 malam, ia sempat biru agak lama, dan harus di beri napas buatan dengan ambu sampai hampir setengah jam. Dan 3 hari lalu ia juga sempat biru, meskipun hanya 5 menit. Kami bersyukur karena kesulitan Ave dengan pernapasan dapat teratasi berkat kesigapan dan profesionalitas perawat dan dokter yang ada di Gorety.

Kami juga bersyukur, Ave memang mendapat tempat dihati para perawat, dokter, suster dan banyak orang lainnya

Surat email dr Dr Angela Abidin
Saya pribadi ikut bersyukur karena boleh ikut ambil bagian dalam perawatan cucunda Ave di Carolus, meskipun bagian saya sangat kecil sekali. Saya belajar banyak dari Ave, ibu Yayuk dan bapak Niko, serta ananda Emma dan Widhi.

Saya belajar untuk menghargai hidup dan kehidupan, untuk menerima, untuk pasrah, untuk bersabar dan juga untuk berjuang. Semoga Ave kecil keadaannya semakin membaik dan selalu dalam lindungan Allah yang Maha Kasih.

Sebagaimana diketahui, sambutan kepindahan Ave dari RS Siloam ke Carolus mendapat sambutan baik dari dokter Angela Abidin, sesui dengan apa yang kita harapkan. Mengingat jarak dan waktu serta tenaga yang cukup terkuras jika Ave ada di Tanggerang dibanding dengan dia berada di Jakarta. Walau diakui Carolus juga tidak punya pengalaman dalam menghadapi kasus seperti ini. Tetapi, mengingat sumber daya yang ada dan pengalaman yang cukup selama puluhan tahun, membuat kami cukup “ayem” menitipkan Ave kesana.




Peran Orang Tua

Sebagai orang tua yang mempunyai bayi seperti Ave, kami diharuskan aktif memantau perkembangannya sehari-hari. Tidak hanya itu, istriku juga diajak untuk merawat sang bayi agar ketika dia pulang kerumah kelak, kami bisa merawatnya seperti suster merawat Ave.

Dengan interest yang kuat istriku dan Mbahtinya ikut memperhatikan dan mempraktekkan bagaimana merawat Ave Maria mulai dari memeras ASI, mengganti susu yang masih dihisap melalui selang, sampai menghisap slam (cairan ludah yang mengental). Semuanya dia praktekkan. Dan tak ayal, diapun ikut menginap di rumah sakit.

Setiap harinya, entah aku ataupun istriku menyempatkan diri ke rumah sakit biar hanya sekedar menengok kondisi si kecil atau bersama kakak-kakaknya bercengkrama. Dan hari Sabtu-Minggu merupakan waktu yang kami manfaatkan untuk bertemu Ave, walau kami berada jauh di Sentul, Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar