Selamat jalan bayi Nicolas, selamat jalan bayi Sisca...
Engkau telah bahagia disurga..
Kedua bayi tersebut sudah menemani Ave selama lebih dari satu minggu diruang yang sama. Saking dekatnya, sehingga para ibu-ibu terutama menjadi lebih dekat dan saling bercerita mengenai kondisi masing-masing bayi dan permasalah..terutama keuangan yang sangat berat. Namun malang, nyawa keduanya tidak bisa diselamatkan mengingat virus kuat yang ada pada jantung dan paru-paru mereka.
Tiba saatnya kami berada diruang depan Goretti. Kami bertiga, saya dan istri, orang tua Nicolas, dan orang tua... saling berbincang. Ada yang bayinya harus dioperasi jantung walau usianya baru 40 hari dan ada yang paru-parunya terkena virus.
Terbayang sudah berapa angka-angka rupiah yang harus disiapkan untuk menyelamatkan nyawa orang-orang yang kami sayangi. Sekali operasi, yah sekitar 50 jutaan lah. Aih..angka yang besar sekali buat kami. Apalagi bayi-bayi yang sedang mengalami ganguan dan minum obat ampuh untuk jantung namanya Gamaras. Obat yang tidak murah, tentunya.
Terlihat wajah-wajah cemas para orang tua, walau kami mencoba untuk tertawa. Tapi, tak bisa dipungkiri lagi, semua itu membuat kami pusing tujuh keliling. Mungkin orang luar berfikir kami tegar. Tapi, yah kami hanya berusaha menjalani tapak demi tapat dengan langkah seadanya. Kadang pikiranpun tak bisa bekerja.
Namun, demi nyawa seorang bayi, kami siap berkorban apapun. Tak hanya barang-barang biasa, mobil atau rumah siap digadaikan demi sang anak. Asal dia bisa sembuh, kami tak takut.
Aih, aku pikir Ave masih beruntung karena masih dikaruniai kehidupan sampai kini, bahkan dokternya memberi sign kepada kami kapan Ave mau pulang, namun disertai kesiapan keluarga untuk merawat dirumah, seperti di rumah sakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar