Oleh Widhi Agustinus
Hal yang paling tidak terduga dari seorang bayi terutama ketika dia sakit. Hari ini (19/08/2010) kami mendapat laporan tubuhnya membiru.
Sekitar pukul 08.30 suster dari ruang Goretti menelepon istriku. "Bu kami laporkan tubuh Ave tadi sempat membiru", mendapat laporan itu sontak istriku yang berencana layat di Bogor langsung membatalkan kepergiannya. Akupun diteleponnya dan langsung ikut pergi ke Sint Carolus. "Ada apa lagi dengan Ave?" pikirku.
Sejak kemarin kami sudah berbincang-bincang tentang rencana kepindahan Ave ke rumah Mbahnya di Buaran, mengingat kondisi dan kemudahan sumber daya 'suster' di Jakarta dibandingkan Bogor, eh pagi ini dapat report seperti itu dari suster. Wueleh, tanpa pikir panjang kami berangkat menjenguk putri kami tercinta.
Ku saksikan Ave sudah membaik, badannya sudah berwarna kecoklatan dan ketika ku belai-belai kepalanya, dia tampak seolah mengadu sakit. "Duh, Ave ayah sangat bangga karena kamu kuat," kataku kepadanya. Kamu kenapa? Ave pun menggerak-gerakkan kepalanya.
Usai kejadian, Avepun dinebulaizer untuk mencairkan slamnya. Istriku segera mengusap-usapnya dan dia kemudian tidur dengan tenang.
Nah, kejadian ini sudah dua kali terjadi pada Ave. Sebelumnya malam hari ketika suster menelepon kerumah dan mengatakan bahwa Ave sempat berhenti nafas. Dan kamipun kelimpungan, karena hari sudah pukul 22.00 dan kami baru pulang dari kerja di Jakarta. Maka terbayanglah macam-macam dan dengan sigap istriku langsung menelepon Mbahtinya.
Mbahtipun kemudian bercerita bahwa dimalam hari Ave sering menangis, mungkin kesepian. Ya..bayi kan sudah berjiwa dan bisa mengeluh dengan caranya, kataku. Kejadian ini memang tidak terduga....bahkan kejadian yang kedua sekalipun, walau tidak separah yang pertama. Tapi bagaimana mengantisipasi kejadian seperti ini, ketika Ave sudah pindah kerumah. Tidak ada satupun dari kami yang dirumah...Ah PR baru...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar