Minggu, 05 September 2010

Ave Maria: Sebuah Rekam Jejak (4)

Oleh Nico Wartomo (mbah Kung)

•Kamis 29 Juli, Emma mulai masuk kerja, terima kasih Tuhan, Ave sudah berada di Carolus sehingga proses visit Ave lancar, karena jarak tidak terlalu jauh untuk visit, bila dibandingkan Sentul ke Siloam Karawaci.

•Rabu 4 Agustus, Ave sudah lepas dari incubator, ibu Emma seneng sekali. Ave sungguh cantik. Dia ditidurkan pada boks tempat tidur biasa. Ketika ditengok dan didoakan Ave banyak senyum serta kepala gerak-gerak. Mbah Ti sempat gendong, dikenakannya bando.

•Ada wacana untuk bawa pulang, masalahnya mau di rumah mana. Juga apa perlu perawat yang pulang hari. Perlu disediakan dua tabung oksigen di rumah.

•Sebuah keajaiban telah terjadi hari ini. Puji Tuhan. Doa dikabulkan.

•Kamis 5 s/d Sabtu 7 Agustus kami tidak sempat tengok Ave Maria, karena kesibukan pelayanan di CFC. Ave Maria sungguh bidadariku, aku dan mbah Ti sungguh mencintaimu. Kami mensyukuri kehadiranmu, sungguh ajaib dan kamu bisa menjadi berkat bagi orang lain karena pengalamanmu sungguh luar biasa bagi orang lain, apalagi bagi ibu2 yang kurang beruntung dengan anaknya yang lahir sebagai anak pertama.

•Minggu 8 Agustus 2010, Kabar gembira yang sungguh menghentakkan. Hari ini ada kabar dari suster perawat di High Care bahwa Ave sudah boleh diajak pulang. Kesibukan pun terjadi, mempersiapkan pulangnya Ave ke rumah ayah ibunya dan kakak2nya. Cari perawat, siapkan perangkat boks tempat tidur, tabung oksigen dlsb. Ibunya belajar 3 hari di Carolus, cara memandikan dlsb.

•Rabu 11 Agustus 2010,
oHarapan Tiada Putus, Berkah Bawa Harapan: Rabu 11 Agustus sore kami (aku dan Yayuk, visit Ave di Carolus (masih disitu, pulangnya ditunda dulu sesuai nasehat dokter Yomi). Ave nampak montok pipinya, penuh senyum, sudah bisa canda dengan mbah Ti. Bilirubin total 15. Tangisnya mulai kencang dan “lama”. Menyenangkan. Bidadariku, we love you. Tuhan berkatimu cucuku.

•Selasa, 17 Agustus: hari Kemerdekaan RI. Kami tidak sempat menengok Ave, oleh karena aku dan mbah Ti melayat dan hantarkan Eyang/Oom Djon yang meninggal tanggal 16 Agustus di RS Gatot Subroto. Jadi dua hari tidak visit Ave. Tgl 16 Agustus kami berada di RS Gatot Subroto dan menemani Hasan Soedjono yang ayahnya meninggal jam 13.50 hari itu, kami di sana sampai magrib.

•Untuk pertama kalinya, sejak di Carolus, Ave bertemu langsung dengan kedua kakaknya. Sebuah moment yang langka, dimana mereka bisa langsung dekat dengan sang adik serta ibunya.

•Kamis, 19 Agustus 2010: Pagi hari: Dikabarkan bahwa Ave agak biru kulitnya, Emma dan Widhi segera ke Carolus. Siang hari sudah membaik lagi. Mbah Ti juga segera tengok. Ave memang belum stabil kondisinya, tapi pulih lagi dengan segera. Penyebab kondisi labil adalah: kadang ada semacam slem atau upil kental di tenggorokannya.

•Peristiwa membiru sudah 2 kali, yang pertama saat kami household di rumah bro Eric Cadlaon/ sis Rhona Jumat tanggal 13 Agustus, jam 12.00 malam kami menuju Carolus sampai jam 01.00. Ave sudah tenang kembali. Pertama kali aku betul dekat dan menyentuh, aku diijinkan masuk oleh perawat, satu moment unforgetable. (Jumat, tgl 13 Agustus 2010).

•Malam aku menengok, perawat mengambi atau membersihkan slam di mulutnya dan berhasil dikeluarkan yang mengganggu. Ave sudah tenang kembali dan tidur lagi. Sewaktu dibersihkan mulutnya, Ave sempat bergerak-gerak badannya. Mbah Ti memangkunya dan Ave merasa tenteram di pangkuan sang nenek.

•Jumat, 20 Agustus aku seharusnya berangkat ke Surabaya untuk pelayanan tapi batal karena tidak ada ijin pergi oleh Bro Alex Gosyanto; karena baru saja bulan lalu ke Surabaya dan seharusnya 6 bulan sekali. Tiket Mandala return yang sudah kubeli hangus tidak terpakai. Salah satu alasan dalam pikiranku adalah aku mau standby untuk Ave Maria.

•Persiapan Ave pulang dari Carolus ke rumah

oSabtu, 28 Agustus: persiapan untuk Ave pulang ke rumah sungguh dipersiapkan, karena dokter sudah menyetujui Ave dibawa pulang. Dokter bahkan mengingatkan agar Ave dibawa pulang mengingat bahwa tempat perawatan anak di Carolus juga merawat anak sakit sehingga kemungkinan tertular sakit ada. Emma mantap Ave dibawa pulang.
oUsaha mencari bantuan tenaga yakni satu orang baby sitter yang take care setiap saat untuk momong Ave, sudah ada dari Yayasan Mutiara Kasih, Cijantung. Juga seorang yang mengetahui perawatan bayi trisomy nampaknya perlu ada yang 24 jam. Perawat diperlukan agar ibunya belajar merawat, mungkin diperlukan selama 30 hari. Mungkin minggu pertama 24 jam, dan selanjutnya lamanya disesuaikan dengan kebutuhan.
oBaby box yang kecil sudah ada. Satu lagi baby box agak besar untuk tiduran di luar kamar juga sudah tersedia. Kamar Ave dengan AC sudah dipersiapkan. Peralatan untuk merebus dan lain sebagainya.
oTiba2 Sabtu malam, menurut pantauan, kondisi HB Ave menurun, sehingga perlu transfusi darah dulu beberapa cc.
oEmma benar-benar siap untuk membawa Ave pulang. Keputusan didorong juga oleh “kejadian” sebelumnya yaitu di Goretti bayi kecil 900 gram dipanggil Tuhan hari Senin. Kemudian bayi Nicolas usia dua bulan cucu dari Bu Risti Hendro dan cucu dari Bu Nini, anaknya Disa-Novi juga dipanggil Tuhan hari Kamis. Bayi ini adalah jantung dan serambi bocor, dan perlu operasi 3 kali dioperasi. Sebelum operasi, rupanya jalan terbaik telah terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar