Rabu, 29 September 2010

KETIKA TUHAN MEMINJAMKAN ANAK-ANAK DI HIDUP KITA DIA HANYA MINTA KITA MENUNJUKKAN JALAN PULANG YANG BENAR

PINJAMAN

Bacaan hari ini: 1 Korintus 15:1-11
Ayat mas hari ini: 2 Korintus 5:10
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 9-10; Efesus 3

Dalam puisinya I Lend This Child To You, Edgar A. Guest menyampaikan sebuah
pesan indah. Berikut adalah petikannya: Aku akan pinjamkan bagimu untuk
sesaat/Seorang anak milik-Ku, kata-Nya/Untuk kaucintai semasa ia hidup/Dan
untuk ditangisi saat ia meninggal/Mungkin selama enam atau tujuh tahun/Atau
dua puluh dua atau tiga/Tapi maukah kau--sampai Aku memanggilnya
pulang--menjaganya untuk-Ku?/Maukah engkau memberikan padanya seluruh
kasihmu?/Tanpa berpikir pekerjaan itu akan sia-sia/Atau membenci-Ku saat
Aku datang memanggil--untuk mengambilnya kembali?

Sebuah puisi yang mencelikkan mata para orangtua. Ketika dunia mengatakan
bahwa apa-apa yang ada di hidup kita adalah milik kita sendiri, puisi ini
mengembalikan kita pada realita. Bahwa segala sesuatu yang selama ini kita
anggap milik kita, sesungguhnya hanya pinjaman dari Tuhan. Termasuk
anak-anak yang dipercayakan pada kita. Mereka milik Tuhan, dan suatu saat
harus dikembalikan pada pemilik-Nya. Maka, bagaimanakah sikap bertanggung
jawab dari seorang yang “hanya dipinjami”?

Karena anak adalah “pinjaman Tuhan” yang bernilai kekal, maka kita harus
menyampaikan Injil kepadanya--seperti yang terurai dalam bacaan hari ini.
Agar ia sungguh-sungguh mengenal dan memercayai Kristus, Pribadi yang akan
“mengambilnya kembali” dan memintanya mempertanggungjawabkan hidupnya. Dan
tidak ada kata “nanti” atau “besok” untuk melakukannya. Sebab kita tak tahu
kapan Tuhan hendak memintanya kembali. Doakan, bimbing, dan dampingi anak
kita untuk menjadikan Kristus Raja di hidupnya!

1 komentar:

  1. You have a very strong faith in God. Keep your faith in Him. Aku turut berdoa untuk Ave , karena buat Tuhan, dengan perkenanan Nya segala sesuatu adalah mungkin. Ave beruntung memiliki orangtua dan keluarga yang mencintainya, walau mungkin secara badani dia tidak sempurna tapi dimata Tuhan anakmu adalah sempurna, jiwanya sempurna.

    BalasHapus